Saturday 14 June 2008

Istri Obama Jadi Sasaran Tembak


Semakin dekat jadwal pemilihan Presiden Amerika Serikat, kian seru pula perseteruan di antara kubu Partai Demokrat dan Partai Republik. Black campaign pun mulai dimanfaatkan demi mengejar kemenangan.

Kondisi itulah yang kini terjadi di antara kedua kubu sebagai persiapan untuk pemilu mendatang. Yang menjadi sasaran kali ini adalah Michelle Obama, istri kandidat Partai Demokrat Barack Obama. Apa yang dilakukan terhadap Michelle?

Seperti yang terjadi dalam pertarungan antara Obama dengan Hillary Rodham Clinton dalam konvensi Partai Demokrat lalu, masalah ras menjadi isu yang paling panas bagi kedua kubu, bahkan hingga ke kalangan pemilih.

Masalah ras memang bisa menjadi ‘dagangan’ dan bisa juga sebagai bumerang. Hal ini terkait dengan munculnya Obama yang berpotensi menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika. Hal positif yang diambil dari kulit gelapnya adalah, Obama mendapat dukungan melimpah dari pemilih kulit hitam.

Tapi masalah ras pula yang membuat pemilih Amerika terpecah belah antara kulit hitam dengan putih, menyusul pernyataan dari mantan pastor Obama. Itu sempat menjadi bumerang bagi Obama, karena banyak pemilih kulit putih yang mulai berniat meninggalkan senator Illinois itu. Namun, berkat kesigapan dan ketenangan Obama, masalah ras itu sedikit demi sedikit dihilangkan.

Setelah perseteruan soal ras antara kubu Obama dengan Hillary sirna seiring dengan kekalahan mantan Ibu Negara itu dalam konvensi partai, kini isu perbedaan warna kulit itu kembali mencuat. Dan lagi-lagi yang menjadi sorotan adalah kubu Obama.

Memang, di dalam hati sebagian rakyat Amerika, mereka belum siap menerima kehadiran seorang presiden negeri adidaya itu dari kalangan kulit hitam, karena selama ini kaum kulit hitam kerap dinilai sebagai komunitas kelas dua. Lantas, siapa saat ini yang menjadi sasaran tembak?

Ternyata bukan lagi Obama, melainkan istrinya, Michelle. Serangan terhadap Michelle itu terkait dengan ucapannya yang pernah menyebut kata whitey, yang mengacu pada kelompok kulit putih.

Rumors yang menyebutkan Michelle Obama pernah mencemooh kaum kulit putih dengan menggunakan kata whitey, dilakukannya saat ia berpidato di Chicago’s Trinity United Church of Christ. Ucapan Michelle itu sempat tertayang di sejumlah blog di kubu Republik selama beberapa pekan dan kemudian diulang-ulang dalam talk show di radio yang diasuh oleh Rush Limbaugh.

Melihat hal itu, kubu Demokrat langsung bereaksi dengan mengatakan bahwa rumors itu hanya untuk menjatuhkan Obama menjelang pemilu nanti.

Tim kampanye Obama mengatakan bahwa Michelle Obama tidak pernah menggunakan kata whitey dalam pidato di gerejanya itu. Untuk meredam isu itu tak semakin merusak reputasi Obama dan istrinya, tim kampanyenya segera meluncurkan situs Web.

“Tak ada rekaman seperti itu,” kata kubu Obama dalam situsnya, http://www.fightthesmears.com. “Michelle Obama tidak pernah berbicara dari atas mimbar di gereja Trinity dan tak pernah menggunakan kata itu.”

Kejadian itu tentu saja tak mengenakkan hati Obama yang tengah mencoba membangun citra sebagai calon pemimpin masa depan. Ia perlu membangun citra itu karena selama ini ia selalu disudutkan sebagai kandidat presiden yang minim pengalaman dan tak punya latar belakang militer serta lemah dalam kebijakan luar negeri.

Upaya membangun citra itu bisa saja sia-sia jika kubunya tak segera melakukan klarifikasi melalui Web. Penjelasan melalui Internet ini mutlak dilakukan karena black campaign itu juga disebarkan melalui blog yang memanfaatkan komunitas netter.

Kampanye hitam lewat Web memang cukup ampuh karena daya sebarnya cukup luas dan menjangkau hampir semua kalangan yang mengakses Web.

Sebaiknya, kubu Obama tak hanya memberikan klarifikasi, tapi mulai menggiatkan kembali kampanye lewat Internet, seperti yang ia lakukan pada konvensi Demokrat melawan Hillary.

Ini perlu segera dilakukan, karena sebelumnya, lagi-lagi Michelle, yang dipertanyakan patriotismenya terhadap Amerika Serikat. Hal itu bermula ketika Michelle mengomentari kampanye suaminya, yang membuat ia bangga terhadap Amerika ‘untuk pertama kalinya’.

Fox News Channel ‘bahkan mengganggu’ Michelle Obama dengan ungkapan slang, “Obama’s baby mama”. Itu untuk menggambarkan seorang perempuan yang memiliki bayi di luar nikah.

Ini menjadi tugas utama Obama untuk ‘membersihkan’ nama keluarganya dari segala hal yang dapat menghambat upayanya menduduki Gedung Putih. Namun, counter attack tak perlu dilakukan dengan black campaign juga, karena hal ini justru akan mengganggu karismanya di mata rakyat Amerika.

Ia hanya perlu berkampanye dengan menyentuh segala permasalahan yang dihadapi rakyat Amerika kebanyakan. Mengapa? Saat ini Amerika masih dirundung duka kelesuan ekonomi. Dengan menyentuh isu-isu sosial dan ekonomi, sepertinya sulit bagi McCain untuk menghadang laju Obama. [Teguh Rachmanto ]

Sumber: Inilah

No comments: